Resensi novel daun yang jatuh tak pernah membenci angin
Judul
buku : Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Pengarang
: Tere-Liye
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun
terbit : Cetakan kesembilan, maret 2013
Novel ini berkisah tentang
Tania,seorang anak perempuan yang telah ditinggal mati ayahnya,dia hidup dengan
ibu dan adiknya,Dede.Keterbatasan biaya membuat keduanya putus sekolah, suatu
waktu,mereka menemukan malaikat mereka,yaitu Danar. Setelah mengenal Danar,kehidupan
mereka berangsur-angsur berubah.
Hubungan
Tania dan Danar semakin erat,suatu hari Danar membawa seorang wanita bernama
Ratna, Tania mulai mengenal rasa cemburu,meskipun baru berusia 12 tahun.tak
disangka,cobaan dating,ibu Tania
meninggal sebelum Tania berumur 13 tahun.Namun,ia berusaha untuk ikhlas dan
sabar.Sepeninggal ibunya,Tania belajar dengan giat untuk meraih kesuksesan,
Tania pun berhasil mendapatkan beasiswa ASEAN schoolarship untuk melanjutkan pendidikan junior
high school ( SMP ) di Singapura.Tania tumbuh dewasa di Negeri orang.
Waktu
berlalu dengan cepat,Tania tumbuh menjadi gadis dewasa nan cantik.Tania.
diberikan tiket pulang pergi ke Jakarta,dan melakukan riset untuk tugas selama dua minggu.
Akhirnya
hari yang dinanti telah tiba,yaitu hari kelulusan Tania.Tak
disangka,Dede,Danar,dan Ratna ternyata datang ke sekolah tania.Tania mendapat
mendapat kursi kelas terbaik semester depan di NUS.Sayangnya,kabar baik itu tertutup oleh kabar bahwa Danar memutuskan akan menikah
dengan Ratna.
Tania
berpikir bahwa Danar mencintainya,karena diam – diam,ternyata Tania menyimpan
rasa suka terhadap Danar.
Perlahan
Tania menunjukkan perubahan sifatnya kepada Danar.Seolah –olah,dia
menghindarinya,ini membuat Danar gelisah.Ratna memutuskan untuk pergi ke
Singapura untuk membujuk Tania pulang,namun usahanya sia-sia.setelah pernikahan
usai,Tania dan Danar jarang berkomunikasi..
Suatu
waktu,Tania berkesempatan pulang ke Indonesia tanpa memberitahu Danar.Namun
takdir berkata lain,pada saat Tania berziarah ke makam ibunya,ia bertemu
Danar,Dede,dan juga Ratna.Pada saat di pemakaman,Dede dapat mengambil pelajaran
bahwa kepergian ibunya bukan karena tidak sayang lagi padanya,tapi karena ingin
mengajarkan sesuatu,tentang ikhlas,memahami,pegertian,dan lain-lain.
Setelah
berlibur di Indonesia,Tania kembali ke Singapura untuk melanjutkan
kuliahnya.Singkat cerita,Tania akhirnya lulus,dan tentu saja dengan nilai yang
baik,namun wisudanya kali ini terasa sepi,karena tanpa kehadiran
Dede,Danar,ataupun Ratna.Suatu waktu,Ratna memberitahu Tania lewat chattingan
tentang keanehan pada diri Danar,yang selama enam bulan terkahir,ia jarang
berbincang dengan Ratna dan suka pulang larut malam.
Akhirnya Tania memutuskan pulang ke
Indonesia untuk bertanta langsung kepada Danar.Namun sebelum Tania sempat
bertanya,Dede menceritakan semua yang ia tahu selama ini,tentang fakta bahwa
Danar juga memiliki perasaan yang sama kepada Tania.Dede juga mengatakan bahwa
Danar menuliskan perasaannya dalam novel “ cinta pohon linden “ yang tak
kunjung selesai ia tulis.
Perbedaan usia yang cukup jauh
membuat Danar merasa tidak pantas mencintai Tania.Tania memutuskan untuk
menemui Danar dibawah pohon linden.Akhirnya mereka tahu perasaan
masing-masing,perasaan saling suka yang tak boleh dilanjutkan,karena sudah
terlambat.Tania akhirnya memutuskan kembali ke singapura dan melupakan semua
kisah cintanya kepada sang malaikat penyelamatnya.
UNSUR INTRINSIK
Tania :
rajin,egois
Danar : baik
hati,perhatian,dewasa
Dede :
polos,pintar
Ibu :
tekun,perhatian
Ratna :
ramah,sabar
AMANAT
Komentar
Posting Komentar